Minggu, 24 Juni 2012


PUBLIC RELATION DAN MARKETING


A. Pengertian Public Relations dan Marketing

     Pengertian Public Relations yaitu sistem manajemen dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang menekankan pada suatu hubungan baik secara internal (antar anggota dalam perusahaan atau organisasi) maupun eksternal (dengan pihak luar perusahaan atau organisasi, misalnya masyarakat). Tujuan keberadaan PR dalam sebuah perusahaan adalah menciptakan saling pengertian dan tujuan bersama antara perusahaan dan public (masyarakat) guna nama baik suatu perusahaan atau organisasi di mata masyarakat. Biasanya posisi PR dipegang oleh seorang Public Relations Manager yang bertugas merencanakan dan mengembangkan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, baik masyarakat maupun dengan pihak media. Seorang PR Manager juga bertanggung jawab terhadap kelancaran komunikasi dengan berbagai pihak tersebut guna mempertahankan citra baik suatu perusahaan atau organisasi.
     Setelah mendefinisikan PR, lantas apa pula yang dimaksud dengan Pemasaran dan apa yang membedakan antara PR dengan Pemasaran. Marketing (Pemasaran) merupakan salah satu fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi, menetukan pasar sasaran promosi produk yang paling baik untuk dilayani, serta menentukan produk atau jasa serta program-program yang sesuai guna melayani pasar. Secara sederhana, Pemasaran adalah suatu proses sosial dan sistem pengaturan di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang menguntungkan satu sama lain.
     Tujuan dari sebuah pemasaran adalah untuk mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa (apa yang diinginkan konsumen dan bagaimana cara pemenuhan kebutuhan tersebut) serta mempengaruhi masyarakat sehingga produk atau jasa yang diproduksi sebuah perusahaan dapat terjual dan menguntungkan pihak perusahaan juga masyarakat. Konkritnya, pemasaran berupaya mempengaruhi masyarakat untuk membeli suatu produk. Dalam pemasaran terjadi proses pemasaran yang terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran, mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.

B. Keterkaitan Public Relations dan Marketing (Pemasaran)

     Seperti telah disinggung sebelumnya, Pemasaran merupakan kegiatan dalam pengembangan produk yang tepat dengan harga yang tepat, menempatkan (distribusi) produk di tempat yang tepat, serta melakukan promosi. Semua kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat yang menjadi sasaran dalam proses pemasaran (konsumen) dapat membeli produk yang dihasilkan dengan biaya terjangkau, dapat dengan mudah memperoleh produknya, serta mengetahui bahwa sebuah produk telah dikeluarkan oleh sebuah perusahaan atau organisasi. Dalam sebuah situs blog dikatakan bahwa pemasaran hampir sama dengan iklan, terkait dalam hal promosi yang dilakukan oleh perusahaan untuk menwarkan produk yang dihasilkannya.
     Dalam sebuah perusahaan PR berfungsi membangun persepsi atau anggapan dari masyarakat. Masyarakat akan membeli suatu produk jika produk itu dihasilkan oleh sebuah perusahaan yang memiliki citra baik dan sudah dipercaya sejak lama oleh masyarakat. Inilah yang menjadi tugas PR dalam membentuk opini publik guna pencitraan yang baik oleh perusahaan sehingga menimbulkan minat dan kepercayaan dari masyarakat. Untuk pencitraan ini PR akan melakukan sebuah proses marketing. Dalam perspektif ini, PR menjalankan fungsi publikasi, membantu dan memperluas cakupan konsumen yang telah direncanakan sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan. Strategi ini dapat dilakukan dengan menggunakan iklan dan berbagai teknik komunikasi marketing lainnya, semuanya itu masuk ke dalam satu bingkai pemasaran.

C. Perbedaan Public Relations dengan Marketing (Pemasaran)

     Sangat sulit menarik benang merah perbedaan antara PR dan Pemasaran, bahkan terkesan tidak jelas. Kedua bidang ini saling mempengaruhi dan sangat penting dimiliki oleh sebuah perusahaan atau organisasi. PR dan Pemasaran menentukan sukses atau tidaknya sebuah perusahaan. Sebagian Manager tidak begitu memahami hakekat fungsi dan tujuan keberadaan PR dalam sebuah perusahaan. Fungsi PR dipandang hanya merupakan sub-bagian dari fungsi marketing dan hanya menjalankan fungsi publikasi. Pun demikian, jika kita kaji lebih dalam lagi, PR bukan hanya sub-bagian dari fungsi marketing, namun juga menjalankan fungsi dalam pengelolaan hubungan, baik internal maupun eksternal sebuah perusahaan demi hasil yang dicapai secara maksimal.
     Banyak orang saat ini yang sulit membedakan antara fungsi humas dan fungsi pemasaran (marketing). Tawaran pekerjaan untuk posisi public relations representatives, misalnya sering kali dalam praktiknya adalah melakukan kegiatan penjualan dari rumah ke rumah (door to doorsales representatives). Pada beberapa perusahaan kecil, pekerjaan humas, dan pemasaran dilakukan oleh orang yang sama tanpa perlu membedakan di antara kedua fungsi tersebut. Hal ini sering kali membingungkan. Sebagian orang bahkan mnganggap bahwa tidak adaperbedaan di antara keduaya. Pada kenyataannya, banyak orang yang bekerja pada bagian humas pada suat perusahaan, namun banyak sekali menghabiskan waktu mereka untuk mendukukng tugas pemasaran. Misalnya memperkenalkan barang atau jasa baru, mempublikasikan penggunaannya, serta ikut serta alam menentukn strategi pemasaran.
     Dalam praktiknya pekerjaan bagian pemasaran meliputi antara lain melakukan penelitian, mendesain produk, mengemas produk (packaging), menentukan harga (princing), melakukan promosi dan distribusi produk. Tujuan pemasaran adalah untuk menarik dan memuaskan klien atau pelanggan (customer) dalam jangka panjang dalam upaya mencapai tujuan ekonomi pemasaran. Tangguang jawab utama pemasaran adalah membangun dan mempertahankan pasar bagi barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Proses hubungan antara perusahaan dan pelanggannya ini sering disebut dengan istilah hubungan pemasaran atau “marketing relations” atau hubungan pelanggan atau “costumer relations”.
     Bagian pemasaran membutuhkan publisitas media massa bagi produknya dan karenanya pemasaran membutuhkan fungsi humas untuk melaksanakan hal ni karena biasanya orang humas lebih mengetahui bagaimana menulis untuk media massa dan mengetahui bagaimana menangani wartawan daripada orang pemasaran. Namun demikian, kegiatan publisitas in tetap merupakan upaya pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan keterkaitan pelanggan atas produk perusahaan. Dalam perspektif humas, upaya perusahaan unntuk menarik minat konsumen atas produk perusahaan ini disebut dengan marketing relations. Dengan demikian, marketing relations menjadikan masyarakat konsumen, baik yang sudah pernah menggunakan produk perusahaan (customer) ataupun belum, sebagai target. Konsep lain yang cukup sering digunakan dalam pemasaran adalah customer relations, yatu segala kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan konsumen yang sudah ada atau konsumen yang sudah menjadi pelanggan tetap.
     Beberapa perusahaan menjadikan marketing relations atau customer relations sebagai salah satu bagian dari banyak hubungan organisasi dengan khalayak lainnya, dalam hal ini pemasaran menjadi bagian dari fungsi humas yang lebih luas. Namun organisasi bisnis lain memandang marketing relaions sebagai hal yang lebih penting dari bentuk hubungan lainnya. Sebagai perusahaan memandang marketing relations sebagai hal utama bag organisasi bersangkutan. Perusahaan ini memandang hubungan atau relasi lainnya, misalnya hubungan dengan karyawan, investor, masyarakat sekitar, pemerintahan dan sebagainya hanya diperlukan dalam hubungan dengan pemasaran. Pada perusahaan ini, bagian humas menjadi bawahan (subordinasi) dan bertangguang jawab kepada bagian pemasaran. Beberapa organisasi bisnis menjadikan bagian humas juga bertanggung jawab mengurusi hal-hal di luar pemasaran. Misalnya’ menerima keluhan konsumen, menjelaskan petunjuk keselamatan dan instruksi penggunaan produk serta perbaikan produk (repair service).
     Dengan pemahaman yang demikian, sangat sulit jika kita membedakaan antara PR dan Pemasaran. Namun, yang menjadi dasar perbedaan dari keduanya adalah pemasaran dimaksudkan untuk suatu strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dalam hal promosi produknya kepada masyarakat. Sedangkan PR adalah penunjang keefektifan jalannya sebuah strategi marketing tersebut.

Contoh:
Produk Kentucky Fried Chiken atau yang lebih dikenal dengan akronim KFC telah dikenal secara luas oleh masyarakat. Tidak ada masyarakat yang tidak mengetahui KFC meskipun mereka belum pernah menikmati ayam gorengnya yang renyah dan gurih. KFC bukanlah produk asli Indonesia, melainkan produk makanan cepat saji yang berasal dari salah satu negara bagian di Amerika, Kentucky. Kita percaya bahwa produk KFC itu enak walaupun baru mengenalnya. Hal ini terjadi karena sistem manajemen perusahaan KFC yang baik. Mereka menggunakan jasa PR dengan sangat maksimal dalam hal pencitraan kepada masyarakat. Selanjutnya, PR melakukan fungsi publikasi yang menjadi sub-bagian dari fungsi marketing guna mempromosikan produk kepada masyarakat. PR memasang iklan di berbagai media massa; cetak maupun elektronik, yang kesemuanya itu dapat diakses/dilihat oleh masyarakat. Iklan atau promosi yang dilakukan oleh manajemen KFC berupaya mempengaruhi masyarakat untuk mencoba dan membeli produk KFC. “Jagonya Ayam” merupakan slogan KFC yang mampu mempengaruhi publik. Hasil yang diperoleh KFC dapat kita lihat pada kenyataannya saat ini. Produk KFC dikonsumsi dan dipercaya oleh masyarakat sebagai produk ayam goreng yang gurih, renyah, dan enak melebihi ayam goreng yang dimasak di rumah sendiri, meskipun belum ada jaminan bahwa produk KFC tersebut halal.
Dari contoh singkat di atas, dapat dilihat bahwa PR dan Pemasaran saling mempengaruhi satu sama lainnya. Kedua posisi ini tidak dapat dipisahkan mengingat hasil yang ingin dicapai sebuah perusahaan karena Public Relations mampu melakukan fungsi marketing (pemasaran) yang lebih efektif.


Referensi:
Prof. Dr. Onong Uchjana Effendy, M.A. 2002. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Drs. Suryadi. 2007. Strategi Mengelola Public Relations Organisasi. Jakarta: EDSA Mahkota.
Morissan, M.A. 2008. Manajemen public Relations: Stratergi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana.

by Dessy Kusumawardany

Tidak ada komentar:

Posting Komentar