Minggu, 29 April 2012

Apakah keberadaan Search Engine menggeser keberadaan Pustakawan?




Keberadaan Searh Engine atau yang sering disebut mesin pencari saat ini banyak digunakan oleh sebagian besar oleh pengguna informasi, selain cara kerja yang praktis juga dapat diakses oleh siapa saja,kapan saja dan dimana saja. Dan juga penyajian yang instant juga memiliki jutaan informasi yang tersedia.
Meskipun Mesin pencari tersebut banyak diminati namun peran pustakawan dalam bidang informasi lebih penting dari pada itu semua, ada hal dimana Mesin pencari Hanya menyajikan Sebuah symbol,tulisan dan arahan yang tidak akurat, Untuk itu Pustakaan berperan besar dimana cara menyajikan informasi itu dengan detail, dan juga rujukan yang diberikan haruslah efektif dan tepat guna. Karena dalam kenyataanya belajar atau mencari suatu informasi hanya dengan symbol,tulisan tersebut tidaklah efektif.
Lain halnya seorang pustakawan, dalam penyajianya pustakaan berhadapan langsung dengan pemustaka atau User tersebut, sehingga pemahaman, rujukan, dan pemberian informasi dapat dikatakan sempuna. selebihnya juga informasi- informasi yang dikemas dalam mesin pencari belum semua melalui proses sistem penyajian yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Tidak untuk seorang pustakawan, mereka sudah mempunyai bekal kemampuan, pengetahuan dan keahlian dalam penyajian informasi. Sebenarnya Mesin pencari itu juga hanya dikemas dan dilaksanakan oleh ahli – ahli penyaji informasi tetapi mereka lebih menomorsatukan dari keuntungan yang besar yang nantinya mereka dapat,
Intinya, jika kita mampu dan memiliki orang – orang yang ahli seperti mereka, tidak menutup kemungkinan kita menggabungkan informasi – informasi perpustakan diseluruh dunia menjadi satu, mengemas informasi – informasi dan bahan koleksi tersebut dengan efektif, mudah menjadi dalam satu database yang sama, dikelola oleh orang – orang yang berkualitas, dan dalam suatu organisasi yang baik, sehingga mereka lebih mengutamakan pengetahuan dan pendidikan melainkan keuntungan semata.
Sehingga kita dapat menyimpulkan selama kita masih memiliki jiwa yang mulia, selama itu juga Pustakawan tak akan tergeser keberadaanya oleh mesin pencari.

By
Dody setiawan
D1810022

Tergeserkah peran pustakawan oleh search engine?



Pustakawan merupakan profesi yang bergerak dalam bidang informasi, tugas sebagai seorang pustakawan adalah mengumpulkan, menelusuri dan menyajikan informasi yang akan di gunakan pengguna perpustakaan. begitu pula dengan search engine, tugas dari search engine juga mengumpulkan, menelusuri dan menyajikan informasi. Tetapi Search engine lebih unggul dalam pencarian informasi karena menggunakan mesin yang memiliki keunggulan dalam pencarian informasi. dan pustakawan hanya menggunakan cara manual dan mungkin harus memerlukan bantuan search engine.
di sinilah yang akan menimbulkan pertanyaan? akankah pustakawan tergeser oleh search engine???

Menurut saya:
Keberadaan search engine tidak akan menggeser pustakawan karena referensi yang di sajikan dari internet tidak semuanya bisa di pertanggung jawabkan. pemakai perpustakaan masih tetap akan mencari bantuan pustakawan untuk menemukan referensi bahan pustaka. adanya search engine justru akan membantu kinerja pustakawan. pustakawan yang mengerti iptek akan memanfaatkan teknologi ini.

Posted by: Palupi Marasiwi (D1810072)

Whatzzz...!!! 

PUSTAKAWAN  akan tergeser SEARCH ENGINE ........???    (-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩)


Mesin pencari (search engine) adalah salah satu program komputer yang di rancang  khusus untuk membantu seseorang menemukan file-file yang disimpan dalam computer. Dengan adanya search engine akan memudahkan seseorang dalam mencari informasi. Berbeda dengan mencari bahan pustaka di perpustakaan, dengan search engine seseorang hanya perlu mengetik kata kunci informasi yang diperlukan kemudian klik search/go maka informasi yang diperlukan akan muncul. Cukup dengan memanfaatkan search engine, materi-materi yang diperlukan dapat segera ditemukan. Selain menghemat tenaga dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet cenderung lebih up-to-date.

Di era globalisasi saat ini, teknologi informasi semakin canggih, jika seorang pustakawan tidak mempunyai SDM yang sebanding dengan semakin canggihnya teknologi informasi saat ini maka user/pemakai perpustakaan akan berpaling ke sumber informasi yang lebih up-to-date. Tetapi search engine juga mempunyai kelemahan, data-data yang disajikan belum tentu akurat dan relevan. Dalam keadaan semacam ini, search engine belum tentu mampu menggeser keberadaan pustakawan. Sebagian besar pencari informasi memang menginginkan informasi yang instan, tetapi apakah mereka sudah cukup puas dengan informasi yang diperoleh dari googling...??? Pastinya tidak. Para pencari informasi tentunya menginginkan referensi yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, sedangkan referensi yang akurat dan relevan itu 80% ada di buku. Tetapi tidak 100% informasi yang diperoleh melalui search engine itu nggak akurat lho yaa...Karena di dalam search engine juga terdapat jurnal ilmiah,dan tentunya informasi yg ada di dalam jurnal tersebut dapat dipertanggungjawabkan... ^_^

Dengan adanya search engine sebenarnya sangat menguntungkan pustakawan. Pustakawan dapat selalu meng-update informasinya melalui search engine dan menyampaikan informasi yang didapatkannya kepada user/pemakai perpustakaan. Sehingga informasi yang diperoleh user selalu up-to-date. 


Post by Dessy Kusumawardany / D1810018

Pustakawan vs Search Engine?? Who is the winner???




Pustakawan adalah sebuah profesi yang menggeluti hal-hal yang berhubungan dengan perpustakaan. Yang mana pekerjaan sebagai pustakawan bertugas untuk membantu pengunjung perpustakaan dalam menemukan buku yang di cari dan melayani pengunjung dengan baik. Seorang pustakawan pasti identik dengan buku, buku dan buku, karena pustakawan bekerja di perpustakaan dan di perpustakaan kebanyakan koleksi berisi buku, terbitan berseri dan informasi yang tercetak. Tetapi pada zaman teknologi seperti sekarang ini, bentuk informasi   yang tersaji bukan hanya dalam bentuk tercetak seperti buku, majalah, jurnal, dll. Pada zaman sekarang ini, di era teknologi informasi sudah di kembangkan dalam penyajiannya yaitu dengan bentuk digital yang dapat di akses melalui alat elektronik seperti komputer, laptop, hp, dll. Maka dari itu di buatlah alat untuk menampung semua informasi dan dapat di lakukan pencarian atau yang sering di kenal dengan search engine.

Search Engine merupakan solusi dalam pencarian informasi yang mudah, cepat dan bisa di akses dimanapun dan kapanpun. Search Engine yang terkenal di antaranya Google, Yahoo, Ask, Bing, dll. disinilah kesamaan antara pustakawan dan search engine, yaitu sama-sama sebagai penyedia informasi. Tetapi dalam faktanya Search Enginelah yang lebih unggul daripada pustakawan yang lebih identik dengan buku dan kuno atau bisa di bilang jadul. Tetapi dalam era yang sekarang ini pustakawan juga telah berkembang dengan membuat data-data digital seperti E-book dan E-jurnal. walaupun demikian penggunaan search engine tetap tidak bisa di hindari oleh pustakawan karena search engine memiliki kelebihan yang khusus daripada pustakawan itu sendiri.

Disinilah akan memunculkan sebuah pertanyaan, Apakah Search Engine akan menggeser peran pustakawan?

Menurut saya, Untuk saat ini peran pustakawan tidak sepenuhnya di geser oleh search engine karena Sebagai seorang pustakawan pasti harus memiliki skill dan pengetahuan yang luas, terutama dalam mengoperasikan sebuah search engine. jadi pustakawan dalam hal ini lebih berperan sebagai find engine daripada search engine. memang pada kenyataannya pustakawan hanya mendapat bagian kecil dalam proses penelusuran informasi dan bagian paling banyak di dapat oleh search engine. hal tersebut di karenakan manusia pada zaman sekarang ini lebih menginginkan sesuatu yang lebih cepat dan canggih jadi search enginelah solusinya. Tetapi tidak semua manusia tergantung pada search engine, ada beberapa yang masih memerlukan bantuan dari buku karena informasi di buku mungkin bisa lebih akurat dan bisa di pertanggung jawabkan sedangkan informasi yang di dapat dari search engine belum tentu semua akurat dan dapat di pertanggung jawabkan karena semua orang dapat menempatkan informasi di dalamnya. dan disinilah peran pustakawan agar bisa mengetahui mana informasi yang akurat dan tidak akurat, yang dapat di pertanggung jawabkan dan tidak. jadi intinya tidak sepenuhnya peran pustakawan tergeser oleh search engine.

Posted by: Royyan Alfiyanto (D1810084)

Sabtu, 28 April 2012

Akankah search engine akan menggeser keberadaan pustakawan…..????



Menurut saya search engine tidak akan menggeser peran pustakawan walaupun segala sesuatu itu dapat terjadi tetapi sangat kecil kemungkinannya yang dikarenakan  search engine dengan pustakawan saling membutuhkan dan di butuhkan. Karena dalam mengembangkan perpustakaan dan untuk memenuhi kebutuhan user dalam pencarian informasi pustakawan juga perlu adanya search engine sehingga user dapat mencari informasi lebih cepat dan efektif. Oleh sebab itu search engine tidak asing lagi oleh telinga kita salah satu contohnya yaitu google yang pada saat ini sering di gunakan bagi pencari . dan dalam hal ini peran pustakawan yaitu sebagai operasional atau teknisi dalam penggunaan search engine serta sebagai pelayanan rujukan apabila terjadi trouble atau kerusakan alat pendukung search engine dengan demikian para pustakawan di tuntut untuk dapat menguasai dalam penelusuran informasi dan tidak gaptek. Oleh karena itu apabila search engine dan pustakawan sudah sinkron maka perpustakaan akan maju dan berkembang serta tidak ketinggalan atas perkembangan teknologi yang semakin maju ini.

Dengan adanya search engine para pustakawan lebih terbantu dalam penelusuran informasi atau meng update informasi yang sedang hits atau yang di butuhkan user pada saat ini. Dengan adanya perkembangan ini perpustakaan juga harus selalu mnyediakan alat pendukung dalam search engine sehingga para user dapat menemukan informasi lebih cepat atau lebih efisien. 

Contoh dari deskripsi informasi di atas yaitu apabila ada seorang user yang berada di perpustakaan untuk mencari suatu informasi tentang TI ternyata user tersebut gaptek lalu user tersebut datang ke bagian sirkulasi menanyakan kepada pustakawan bahwasannya dia mau mencari informasi tetapi dia gaptek (gagap teknologi) dengan demikian pustakawan tersebut membantu user dalam pencarian informasi dengan menggunakan search engine sehingga user tersebut mendapatkan informasi   dengan cepat dan lebih efisien. Dengan adanya peristiwa tersebut menegaskan bahwa search engine dan pemustaka saling membutuhkan dalam pencarian informasi dan tidak dapat di pisahkan.

RESENSI FILM WANITA BERKALUNG SORBAN




WANITA BERKALUNG SORBAN



Kisah berawal dari sebuah pesantren Al-Huda di Jawa Timur milik Kyai Hanan (Joshua Pandelaky) pada tahun 80-an. Seorang gadis berumur sepuluh tahun Annisa (Nasya Abigail) yang menjadi anak ke tiga dari sang Kyai berbeda dengan gadis kecil lainnya di daerah tempat pesantren itu. Ketika kedua saudara laki-lakinya belajar menunggangi kuda, Annisa kecil ingin juga belajar. Namun, dia dilarang oleh kedua orang tuanya, karena dia seorang perempuan.

Annisa merasa tak nyaman dengan lingkungan pesantren dan keluarganya karena selalu â
€˜menyampingkan’ statusnya sebagai perempuan dengan alasan syariat Islam. Untungnya ada salah satu orang yang mengerti kegelisahan Annisa yang keras kepala dan mengajari Annisa naik kuda, dia adalah Khudori (Oka Antara) seorang lelaki cerdas dengan pikiran terbuka. Namun, perlindungan Khudori tak berlangsung lama karena dia harus pergi ke Al-Azhar di Kairo untuk melanjutkan kuliahnya dan meninggalkan Annisa sendirian.

Annisa (Revalina S Temat) telah remaja dan memutuskan untuk melamar beasiswa di sebuah Universitas Islam di Yogjakarta. Namun, Annisa mendapat garis lain dalam hidupnya yaitu masuk ke dunia pernikahan. Annisa dijodohkan dengan Samsudin (Reza Rahadian) anak seorang Kyai yang membantu pesantren Al-Huda. Dunia pernikahan dirasa Annisa buruk karena perbuatan kasar dan tekanan yang dilakukan sang suami. Tak hanya perlakuan kasar yang didapatkan, Annisa juga dipoligami. Annisa tak bisa berbuat apa-apa karena syariat Islam yang selalu ada dalam dirinya bahwa perempuan harus mengikuti apa yang dilakukan suami dan menurut apa kata suami.

Annisa selalu merasa kalau perempuan menjadi warga negara kelas dua, ditindas hak-haknya dan dilupakan suaranya. Namun, semuanya berubah ketika Khudori datang kembali ke Al-Huda dan bertemu dengan Annisa. Benih-benih cinta yang dirasakan sejak kecil masih ada dalam diri Annisa dan Khudori. Mereka pun disangka telah melakukan hal yang tak diperbolehkan sebagai seorang lelaki dan istri orang. Annisa akhirnya diceraikan sang suami dan dia memutuskan untuk pergi ke Yogjakarta.

Di Yogjakarta Annisa mulai memperlihatkan bakatnya dengan menulis. Dia bekerja di sebuah kantor konsultan dan menjadi konsultan handal. Annisa pun menikah dengan Khudori dan kembali ke Al-Huda dengan membawa buku-buku karyanya. Annisa ingin santri-santri yang ada di sana belajar memperjuangkan haknya sebagai perempuan dengan banyak membaca dan menulis. Namun, di pesantren itu terdapat larangan membaca buku yang berbau dunia luar. Annisa memperjuangkannya dengan membuat perpustakaan di Al-Huda.
Di film ini Akting Revalina S. Temat cukup memukau. Meskipun baru berusia 23 tahun dia cukup ciamik berakting menjadi seorang ibu hamil. Film yang diadaptasi dari novel karya Abidah Al Khalieqy berkisar tentang perempuan dan perjuangannya meraih eksistensi. Sang sutradara, Hanung pun siap mendapatkan kontroversi dengan film ini dengan membuat film yang berisi tentang Islam dan syariatnya.
€œSaya merasa sedih Islam menjadi kiblat untuk laki-laki dan keperluannya, bukan berarti saya membela perempuan tapi mari kita bicara secara proporsional karena tuhan mencintai perbedaan tapi jangan dibeda-bedakan. Saya siap film ini menuai kontroversi dan kalau nggak ada yang suka saya siap berdiskusi,” ujar sutradara yang telah merilis tiga film yang diangkat dari novel.

Menurut saya:
Perpustakaan dalam film tersebut memang sederhana tetapi sangat menginspiratif bagi para pembaca yang menyukai dunia membaca. perjuangan pustakawan yang ada dalam film tersebut juga sangat luar biasa karena memilki tujuan yang mulia yaitu mencerdaskan kehidupan para wanita agar tidak tertindas oleh kaum pria lagi. 

Posted by Dedy Setiawan (D1810016)

Jumat, 27 April 2012

Resensi film The Librarian Quest For The Spear





Title                             : The Librarian Quest  For The Spear
Release                       : 21/04/2008
Genre                          : Adventure
Media                          : VCD
Language                     : English
Subtitles                      : Indonesia
Director(s)                  : Peter Winther
Screenplay Writer(s)  : David Titcher
Producer(s)                 : Jorg Westerkamp Kai Schurmann
Main cast(s)                : a. Flynn Carsen (diperankan oleh Noah Wyle)   
                           b. Nicole Noone (diperankan oleh Sonya Walger)
                           c. Judson (diperankan oleh Bob Newhart)
                           d. Charlene (diperankan oleh Jane Curtin)
                           e. Magie Carsen (diperankan oleh Olympia Dukakis)
                           f. Edward Wilde (diperankan oleh Kyle MacLachlan)
                           g. Lana (diperankan oleh Kelly Hu)
                           h. Rodhes (diperankan oleh David Dayan Fisher)
Sinopsis                       : The Librarian Quest for the Spear merupakan film fiksi yang bercerita tentang seorang pustakawan yang mendapatkan pekerjaan sebagai pustakawan yang menjaga koleksi-koleksi langka.  Pustakawan ini juga merupakan seorang kutu buku yang juga sangat mencintai buku-buku dari pada seorang wanita. Cerita dalam film ini yang menggambarkan kehidupan seorang pustakawan dalam menjalanni kehidupannya memang terlihat nyata dan seperti realita dilapangan. Pustakawan dalam cerita ini digambarkan sebagai seorang kutu buku atau seorang yang belum menemukan jodohnya walau umurnya sudah menginjak angka 30.  Selama penjagaan sang pustakawan ini ternyata ada salah satu benda sejarah yang dapat mengeluarkan kekuatan besar jika benda tersebut digabungkan dengan benda sejarah yang lain dan ternyata sebagian benda sejarah dimiliki oleh sekelompok orang yang berambisi untuk menguasai dunia. Dalam upaya merebut benda pusaka tersebut, petualangan sang pustakawan pun berubah menjadi seperti seorang arkeolog. Dia ditemani seorang gadis seksi yang ahli bela diri. Jadi seorang kutu buku bersatu dengan seorang penggila petualangan.
Resensi                                    :
Perpustakaan yang terbiasa dengan kebersihan dan kerapiannya, akan membuat user betah berada dalam perpustakaan tersebut. Dan yang saya lihat dalam film The Librarian Quest for the Spear” ini, perpustakaannya tidak hanya bersih dan rapi, desain ruangan atau tata letak rak di perpustakaan ini sangat enak dipandang, tenang, dan tidak menjenuhkan. Perpustakaan semacam ini lah yang sangat didambakan oleh user saat ini.
Dengan kemajuan teknologi saat ini, kita sebagai calon pustakawan harus cepat dan tanggap dalam melayani user. Akan tetapi yang terjadi saat ini, dengan adanya kemajuan teknologi pustakawan menjadi semakin malas. Saya sering melihat pustakawan dalam jam kerja asyik bermain game di komputer tempat kerjanya. Dan pada saat ada peminjam bahan pustaka, pustakawan tersebut melayani si peminjam dengan wajah yang cemberut dan etika dalam melayani sama sekali tidak menyenangkan, mungkin karena si pustakawan tersebut merasa terganggu karena sedang asyik bermain game tadi. Sikap tersebut amat sangat disayangkan. Kemajuan teknologi seharusnya dapat dijadikan penyemangat kepada pustakawan dalam bekerja. Pustakawan dalam era globalisasi saat ini dituntut untuk terampil, tanggap, dan inisiatif.

by : Dessy Kusumawardany (D1810018)

Resensi film The Librarian Return to King Solomon's Mines




Title                             : The Librarian Return to King Solomon's Mines
Release                       : 28/07/2011
Genre                          : Adventure
Director(s)                  : Jonathan Frakes
Producer(s)                 : Michael S.Murphey, Noah Wyle
Main cast(s)                : - Noah Wyle
   -  Gabrielle Anwar
Sinopsis                       : Setelah mendapatkan Tengkorak Kristal di Utah, Flynn Carsen menerima sebuah peta berisikan lokasi rahasia tambang Raja Solomon. Ketika peta itu dicuri, Judson menjelaskan kekuatan Kunci buku Solomon dan menugaskan Flynn mengambil kembali peta tersebut. Peta itu tak berguna tanpa potongan kunci untuk membukanya, yang terletak di Volubilis dekat reruntuhan Roma di Moroko. Flynn menuju Casablanca dimana dia dikejar oleh tentara bayaran yang dipimpin Jendral Samir, yang juga mengincar lokasi tambang tersebut. Flynn bergabung dengan Profesor Emily Davenport dan melarikan diri dari Jendral Samir dan pasukannya. Ketika dalam perjalanan ke Gedi, mereka menyelamatkan Jomo dari kematian dan bersama mereka menghadapi petualangan berbahaya Afrika.
Pendapat saya: Perpustakaan yang baik dalam era teknologi komunikasi adalah perpustakaan yang mampu menyediakan pelayanan berbasis teknologi kepada pengunjung agar pengunjung bisa dapat lebih cepat dan mudah dalam mengakses informasi dalam perpustakaan tersebut.
Pustakawan dalam perpustakaan juga harus memiliki ketrampilan yang beragam agar dapat mengikuti perkembangan jaman yang menglobalisasi ini.
 Posted by: Palupi Marasiwi (D1810072)

Resensi film agora



AGORA
Kisah Filsuf Perempuan Perpustakaan Alexandria

“Saya Flavius Theodosius Augustus, Kaisar dan kepala tertinggi dari provinsi-provinsi Orient, telah menerima laporan dan peristiwa yang terjadi di kota Alexandria belum lama ini. Dengan ini menyatakan dan memerintahkan agar pelanggar hukum diampuni dan dibebaskan. Sebagai pertukaran dan kemurahan hati saya para pelanggar akan meninggalkan sarapheum dan perpustakaan secepatnya. Memperbolehkan umat Kristen memasuki dan membuang apapun di tempat itu jika dirasa perlu”
Mendengar pengumuman Kaisar itu, Theon Kepala Perpustakaan Alexandria dan putrinya Hypatia saling memandang. Pikiran mereka bertemu pada satu titik:buku.
Maka segera sebelum pintu gerbang jebol oleh massa umat Kristen mereka bergegas ke perpustakaan menyelamatkan naskah-naskah dan manuskrip yang bisa diselamatkan.
Terlalu sempit waktunya. Terlalu sedikit tenaga untuk mengangkut. Terlalu banyak buku yang mesti diselamatkan. Tak lagi bisa memilah mana yang penting dan yang tidak. Yang nampak oleh mata dan teraih oleh tangan saja yang mampu dibawa serta. Kaum Pagan harus segera menyelamatkan diri.
Hypatia, filsuf perempuan Alexandria yang disegani itu hanya mampu menahan amarah dan kesedihan. Perpustakaan tempat ia menabur dan menanam ilmu pengetahuan di ambang kemusnahan. Orang-orang Kristen menerobos masuk ke Sarapheum tempat kaum Pagan bertahan. Mereka menyerang dengan brutal. Menghancurkan apa saja yang mereka tak suka. Termasuk buku-buku sumber ilmu pengetahuan.
Di perpustakaan itulah Hypatia biasa mengajar murid-murid dari kalangan elit istana kaum Pagan. Ayahnya sebagai Kepala Perpustakaan Alexandria memberinya hak khusus untuk itu. Hingga karena kecerdasan dan kecantikannya. dua orang laki-laki jatuh cinta padanya: muridnya Oreste dan Davus, budaknya.
Saat itu, situasi politik di Alexandria sedang memanas. Umat Kristen menyudutkan kaum Pagan sebagai penyembah berhala yang tak rasional. Kekuasaan Pagan pun tumbang dan Kristen mendominasi. Agora, ruang pertemuan majelis Alexandria pun menjadi incaran kekuasaan. Yahudi dan Pagan terus bertahan melalui negosiasi dan kesepakatan-kesepakatan.
Ditengah kesemrawutan politik, Hypatia terlibat dalam posisi netral atas nama kemanusiaan. Ia tak memperdulikan keyakinan beragama, baginya kekerasan tak boleh ada. Meskipun ia seorang perempuan, tapi karena kedudukannya sebagai filsuf, Hypatia sangat dihargai. Ia bisa melihat siapa yang haus kekuasaan dan bersembunyi di balik jubah agama. Orang-orang itu menggunakan segala cara untuk meraih keinginannya. Itupunun bila harus dengan kekerasan. Dan itu ditentang Hypatia.
Dalam pertentangan politik yang meruncing, Hypatia tak hentinya belajar. Ia seorang pemikir dan demikian mencintai matematika pula astronomi. Ia memikirkan terus menerus tentang kebenaran pusat dari jagad raya. Ia tak berhenti berpikir dan mencari kebenaran logika. Hingga kemudian ia menemukan bahwa pergerakan bumi mengelilingi matahari dalam suatu lintasan yang berbentuk elips. Dasar astronomi inilah yang nantinya dikembangkan oleh Galileo Galilei & Johannes Kepler pada abad ke-16 dan 17.
Politik selalu berorientasi kemenangan dan penguasaan. Penghalang menuju arah itu akan serta merta disingkirkan. Hypatia dianggap sebagai tokoh yang menghalangi maksud para lelaki haus kekuasaan. Maka ia pun disingkirkan dengan keji. Tubuhnya dimutilasi dan sisanya diseret ke jalan lalu dibakar. Kaum Kristen menuduhnya wanita penyihir, dengan dalih:
Surat pertama Paulus kepada Timotius. “Oleh karena itu aku ingin supaya dimana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci. Tanpa marah dan tanpa perselisihan. Demikian juga hendaknya perempuan, hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan dikepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara, atau pakaian yang mahal-mahal. Tetapi hendaklah dengan perbuatan baik. Seharusnya perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. Aku tidak mengijinkan perempuan mengajar, dan juga tidak mengijinkannya mereka memerintah laki-laki. Hendaklah ia berdiam diri.”(Diana AV Sasa)
Judul Film: Agora
Genre: Drama/Sejarah/Romansa
Sutradara: Alejandro Amenábar
Skenario: Alejandro Amenábar dan Mateo Gil
Produksi: Newmarket Films (2009)
Pemain: Davus (Max Minghella), Oreste (Oscar Isaac), Ammonius (Ashraf Barhom), Synesius (Rupert Evans), Theon ( Michael Lonsdale), Aspasius (Homayoun Ershadi), Cyril ( Sammy Samir) Hypatia (Rachel Weisz)
Durasi: 127 menit


Agora: Kisah Perempuan Yang Haus Pengetahuan
Agora adalah nama sebuah kota di Alexandria, bagian utara Mesir, yang diduduki umat Kristiani. Konon saat itu (pada abad ke-4 setelah Masehi), umat Kristiani gagal menjalankan apa yang dikatakan firman Tuhan di Alkitab. Hal ini dikarenakan arogansi kaum Kristiani yang merasa paling benar. Banyak kaum minoritas seperti orang Yahudi dan kaum intelektual yang prinsipnya bertentangan dengan mereka, dibantai secara massal.
Cerita dihidupkan melalui peran Hypatia (Rachel Weisz) yang mengabdikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan. Ia berusaha keras ingin memecahkan misteri bagaimana sebenarnya posisi matahari dan bumi. Namun, prinsipnya yang begitu memuja ilmu pengetahuan dan tidak sejalan dengan kaum Kristiani membawanya ke dalam situasi marabahaya. Bahkan posisinya, sebagai
wanita yang dikasihi Orestes(Oscar Isaac), tokoh politisi yang berpengaruh di kota Agora, tak dapat menolong Hypatia keluar dari situasi tersebut. Bagaimanakah akhir perjalanan hidup Hypatia? Berhasilkah ia menemukan misteri alam tersebut?
‘Agora’ merupakan film kolosal produksi Spanyol dengan anggaran terbesar mencapai US$ 70 juta. Anggaran besar ini karena produser harus membangun set kota Agora yang megah di Kepulauan Malta.
Rachel Weisz berhasil menghidupkan peran Hypatia sebagai tokoh wanita ahli matematika dan astronomi yang berpengaruh terhadap ilmu pengetahuan kita. Walaupun sebenarnya sangat sulit mendapatkan sejarah mengenai Hypatia, namun di tangan sutradara handal Alejandro Amenabar (yang juga menulis skenario), ‘Agora’ seakan-akan mampu menghidupkan kisah sejarah yang sudah lama berlalu.

Pendapat saya tengtang film ini,
Pertama kita bisa belajar tentang rasa memiliki sesama, belajar kesuksesan. Dimana di film ini mengajarkan kita kesuksesan bukanlah bagaimana kita bisa menikmati dipuncak teratas apa yang telah kita cari dengan susah payah kita, tetapi kesuksesan adalah  bagaimana kita bisa melihat orang- orang diantara kita dan yang nanti akan hidup didunia ini bisa merasakan, menikmati, dan meperluas apa yang kita miliki saat ini.
Yang kedua perjuangan untuk kebaikan dan ilmu pengetahuan harus kita jaga, rawat dan ditumbuh kembangkan, tak memandang perbedaan yang kita miliki, karena nantinya ilmu pengetahuan yang benar inilah yang akan menyatukan kita dalam kebersamaan.
Tak seperti yang ada dimasa saat ini, guru,dosen, kiyai dan para orang – orang besar hanya berkedok dengan jubah- jubah indah mereka, menekankan pada diri kita betapa pentingnya ilmu pengetahuan, namun mereka hanya mengajarkan kepada kita sebatas yang dia tau dengan jelas, yang mereka lupa, yang mereka belum tahu tidak pernah sama sekali mereka berusaha untuk tahu dan diajarkan kepada kita, karena semuanya dirasa sudah pantas dengan materi – materi yang sudah mereka dapatkan, dan itu sudah menjadi tujuan meeka.
Sehingga yang bisa kita rangkum ialah dimana saat ini kita berada dibawah orang – orang bodoh yang mengaku bisa menjadikan kita lebih baik.
Terakhir yang bisa saya simpulkan ialah, mari kita yang telah menetapkan diri sebagai seorang pustakawan beranikan diri dan berjuang untuk memajukan dunia dengan kita menyajikan informasi – informasi yang benar, jelas dan kita sajikan sama rata tanpa melihat perbedaan. Hanya itu yang kita bisa untuk generasi nanti untuk lebih baik.

posted by Dody Setiawan (D1810022)

RESENSI FILM HEARTBREAK LIBRARY



Sinopsis Heartbreak Library



Cho Eun Su (Eugene/ Yoo Jin) berkerja sebagai seorang pustakawan dan baru aja mengalami patah hati karna diputusin oleh sang pacar yang memilih wanita lain. Hal ini hampir membuatnya kehilangan semangat hidup, ditambah lagi dengan kegiatannya sehari-hari yang membosankan. Dari pagi sampai malam dia hanya melakukan hal yang sama setiap hari alias monoton. Belum lagi di tempat kerjanya Eun Su sering dibuat kesal dengan ulah juniornya yang sok cari perhatian dengannya, yang berakibat membuat moodnya Eun Su jadi tambah parah. Namun semua itu berubah ketika pada suatu hari Eun Su yang sedang bertugas menjaga perpustakaan kedatangan seorang pengunjung misterius yang kemudian membuat masalah dengan menyobek halaman 198 dari setiap  buku yang dia pinjam. Tentu aja Eun Su marah dengan pria tersebut yang diketahui bernama Kim Jun Oh (Lee Dong Wook). Eun Su lalu memberitahu Jun Oh untuk menggunakan fotokopi saja bila cowok itu menginginkan halaman tersebut dan egk perlu lagi merobeknya. Sayangnya Jun Oh dengan polos bilang klo dia tidak tahu tentang hal itu. Dan buku-buku yang telah di robek halamannya oleh Jun Oh akan diperbaiki halaman tetapi tidak jadi di ganti rugi oleh Jun Oh. 

Sejak saat itu Jun Oh kerap datang ke perpustakaan setiap hari. Eun Su yang penasaran pun menawarkan bantuan kepadanya. Ternyata Jun Oh mencari sebuah pesan yang ditinggalkan oleh pacarnya di dalam sebuah buku. Pacarnya hanya memberi petunjuk 'Semua Perasaanku ada di halaman 198' dan itulah alasan Jun Oh mengapa dia selalu merobek halaman 198 disetiap buku yang dia pinjam. Rupanya Jun Oh juga lagi patah hati dan ingin berbaikan kembali dengan sang pacar. Maka dimulailah petualangan Jun Oh untuk menemukan pesan tersebut dan gara-gara hal ini Eun Su pun menjadi dekat dengan Jun Oh. Dengan bantuan Eun Su, mereka akhirnya berhasil mendapatkan alamat rumah pacarnya itu. Tapi di saat yang sama Eun Su mulai menyukai Jun Oh, walaupun tahu di hati cowok itu hanya ada sang kekasih. Tetapi sebenarnya kekasih Jun Oh telah meninggal karena kecelakaan dan Eun Su tidak tahu tentang hal itu. Setelah kepergian pacarnya Jun Oh memang mengalami Depresi yang sangat hebat, tetapi setelah dekat dengan Eun Su, depresi Jun Oh hilang dan keadaan Jun Oh membaik. Dan akhirnya Jun Oh sekarang dekat dengan Eun Su. 

Berikut Trailer film Heartbreak Library 




Pendapat Saya :

      Perpustakaan pada tahun sekarang ini yang sudah memasuki era teknologi informasi, harus memiliki sistem berbasis teknologi. jadi setiap perpustakaan yang berbasis teknologi harus mempunyai alat yang di butuhkan untuk mendukung kegiatan perpustakaan yang berbasis teknologi. Dalam film heartbreak library, perpustakaan di dalamnya juga memiliki sistem berbasis teknologi yang memudahkan dalam kegiatan perpustakaan. Walaupun tidak terlalu canggih, tetapi teknologi yang di gunakan sangat membantu kegiatan perpustakaan terutama dalam kegiatan sirkulasi. Keunggulan dalam perpustakaan di film heartbreak Library adalah kebersihan, kerapian dan keindahan perpustakaanlah yang menurut saya menjadi daya tarik untuk datang ke perpustakaan. walau sistem teknologinya masih sederhana tetapi mampu membantu memperlancar  kegiatan perpustakaan. selain itu koleksi yang ada dalam perpustakaan film tersebut juga keliatan lengkap. 

       Dan untuk pustakawan di dalam film tersebut keliatannya sangat kompeten dalam bidang perpustakaan. hal ini terlihat dari cara kerja pustakawan tersebut yang mencintai pekerjaannya dan melakukannya dengan senang hati. ketrampilan yang di miliki pustakawan dalam film tersebut juga kompeten dengan perpustakaan yang menggunakan teknologi di dalamnya. pustakawan tersebut memiliki keahlian dalam bidang teknologi, karena itu adalah salah satu modal pustakawan dalam memasuki dunia perpustakaan yang berbasis teknologi nantinya. Selain itu pelayanan yang baiklah yang juga diperlukan dalam kegiatan perpustakaan, agar para pengunjung bisa nyaman dengan keadaan perpustakaan dan petugas yang ramah.

Posted by Royyan Alfiyanto (D1810084)




Minggu, 01 April 2012

Perbandingan Google dan Yahoo!


Google


Google Inc. (NASDAQ: GOOG  dan LSE: GGEA ) merupakan sebuah perusahaan publik Amerika Serikat, berperan dalampencarian Internet dan iklan online. Perusahaan ini berbasis di Mountain View, California, dan memiliki karyawan berjumlah 19.604 orang (30 Juni 2008) Filosofi Google meliputi slogan seperti "Don't be evil", dan "Kerja harusnya menantang dan tantangan itu harusnya menyenangkan", menggambarkan budaya perusahaan yang santai.
Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika mereka masih mahasiswa di Universitas Stanford dan perusahaan ini merupakan perusahaan saham pribadi pada 4 September 1998. Penawaran umum perdananya dimulai pada tanggal 19 Agustus2004, mengumpulkan dana $1,67 miliar, menjadikannya bernilai $23 miliar. Melalui berbagai jenis pengembangan produk baru, pengambil alihan dan mitra, perusahaan ini telah memperluas bisnis pencarian dan iklan awalnya hingga ke area lainnya, termasukemail berbasis web, pemetaan online, produktivitas perusahaan, dan bertukar video. 

kelebihan 
1. Kecepatan dan kemudahan dalam mencari.
2. lebih canggih dengan fitur yang dimilikinya.
3. Tampilan yang sederhana.
4. Google merupakan satu-satunya mesin pencari yang memiliki cach. Dengan adanya cache ini, si pencari dapat    menghemat waktu pencarian, karena hasil pencarian yang akan ditampilkan.
5. Dapat mencari segala informasi seperti gambar, berita artikel, hiburan dll.

KEKURANGAN (-)
1. Dengan kelebihan yang dimilikinya, ternyata mesin pencari ini jadi bidikan para spamer untuk menampilkan iklan-iklan yang tidak diperlukan. Mereka memanfaatkan setiap celah yang ada pada sistem algoritma Google untuk memaksa iklan mereka tampil pada halaman terdepan. Maka, pencarian pun terasa tergangggu.
2. filter pencariannya kadang langsung menuju hal yang private seperti Database, dan kadang kita mendengar google    hacking, yaitu mencari data-data privacy.

Yahoo!


Yahoo! adalah sebuah portal web populer yang dioperasikan perusahaan yang bernama Yahoo! Inc.. Yahoo! pada awalnya hanyalah semacam bookmark (petunjuk halaman buku), ide itu berawal pada bulan April 1994, di mana saat itu dua orang alumni Universitas Stanford mendapat liburan ketika profesor mereka pergi ke luar kota karena cuti besar.
Mahasiswa teknik David Filo dan Jerry Yang mempunyai sedikit pekerjaan yang harus dilakukan selain menjelajah internet. Mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk mengkompilasi sebuah daftar bookmark yang besar, yang dikelompokkan berdasarkan subyek.

Kemudian mereka berfikir, mengapa tidak memasukannya di web? Mereka kemudian bekerja membuat sebuah program database untuk menanganinya, yang dapat memberikan hasil secara online.

Pada bulan Maret 1995, Yahoo pun mengadakan kerja sama bisnis dengan para Pemilik lembaga modal Ventura Silicon Valley. Kemudian, mereka pun menjalin kerja sama dengan Sequa Capital, sebuah perusahaan yang mempunyai reputasi dalam bidang investasi termasuk Apple Komputer, Atari, Oracle, dan Cisco Systems. Mereka setuju untuk mendanai Yahoo dengan investasi awal mendekati $2 juta. Karena realisasi perusahaan baru mereka mempunyai pertumbuhan potensial yang cepat, Jerry Yang dan David mulai membangun sebuah tim manajemen. Mereka merekrut seorang veteran Motorola dan alumni jurusan Teknik Stanford bernama Tim Koogle sebagai chief executive officer dan Jeffry Mallet seorang Pendiri Novell's Divisi konsumen WordPerpectsebagai chief operating officer. Mereka berhasil menyelamatkan perputaran pendanaan yang kedua pada tahun 1995 dari investor Reuters Ltd. dan Softbank. Yahoo! sangat sukses diluncurkan secara go public pada bulan April 1996 dengan jumlah total karyawan 49 orang. Saat ini, Yahoo! Inc. telah menjadi pemimpin komunikasi global lewat internet, komersil, dan perusahaan media yang telah menjadi brand jasa jaringan lebih dari 232 juta individu setiap bulannya di dunia maya. Sebagai navigasi pertama secara online yang memandu dalam web, www.yahoo.com adalah pemimpin pemandu konteks lalu lintas, periklanan, keperluan rumah tangga, dan jangkauan pengguna bisnis. Yahoo! adalah brand internet global pertama yang menjangkau pemirsa paling besar dalam dunia maya. Perusahaan membangun pula bisnis online dengan perusahaan jasa yang mendesain produktivitas dan web untuk klien-kliennya. Jasa mendesain termasuk dalam kerjasama. Yahoo!, sebuah kustomisasi solusi untuk perusahaan ; audio dan video streaming ; toko hosting dan manajemen ; dan jasa serta perlengkapan website. Jaringan perusahaan web global termasuk dalam 25 world properties. Dengan kantor pusat di Sunnyvale, California, Yahoo! pun telah mempunyai kantor di Eropa, Asia, Amerika Latin, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat.


KELEBIHAN (+)1. Adanya fitur e-mail yang banyak disukai oleh orang-orang.2. Kecepatan dan kemudahan dalam mencari.3. Fiturnyanya yang komplit.4. Yahoo juga menyediakan salah satu fungsi yaitu katalog web. Link ke menu bantuan (help) juga dapat dikenali dengan baik di halaman login dengan keterangan yang cukup jelas.
KEKURANGAN (-)1. loadingnya membutuhkan waktu yang lama2. tampilan terlalu maximalis


Menurut kami:
perbandingan antara kedua search engine tersebut terletak pada kecepatan dalam pencarian informasi, google memang lebih unggul dalam mencari informasi daripada yahoo, karena google memiliki cache yang dapat mencari informasi lebih cepat dengan menghemat waktu. di Yahoo juga dapat mencari informasi tetapi   memerlukan waktu yang lebih lama dalam mencari informasi karena tampilan yahoo yang maximalis, sehingga memerlukan data yang banyak dalam membuka halaman di yahoo.
jika memilih mana yang lebih baik, tentunya googlelah yang lebih baik daripada Yahoo karena orang pasti akan memilih mencari informasi yang cepat dan tidak memakan waktu yang lama. disitulah keunggulan google daripada mesin pencari lainnya. 


di kutip dari: 
http://zaoldyeck.hyperphp.com/index.php?view=article&id=52:perbandingan-search-engine
http://id.wikipedia.org/wiki/Google


Anggota Kelompok :
Dedy Setiawan                  (D1810016)
Dody Setiawan                  (D1810022)
Dessy Kusumawardany     (D1810018)
Palupi Marasiwi                 (D1810072)
Royyan Alfiyanto               (D1810084)