Jumat, 22 Juni 2012


JUDUL :
MENGUBAH DUNIA DENGAN MEMBACA
DESSY KUSUMAWARDANY
                                                ABSTRAK          

Berisi uraian tentang:
(a)  Masalah/tujuan,
(b)  Metode penulisan (penelitian), dan
(c)  Hasil/simpulan.
(a)    Tulisan membahas tentang pentingnya melatih membaca sejak dini. 
(b)   Untuk mengembangkan tulisan penulis perlu melakukan penelusuran dengan mencari bahan dari sumber-sumber ilmiah dalam bentuk jurnal.
(c)    Setelah data terkumpul dan dianalisis dapat disimpulkan bahwa saat ini minat baca masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan bagi bangsa Indonesia. Untuk mewujudkan bangsa berbudaya baca, minat baca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak anak-anak. Minat membaca pertama kali harus ditanamkan melalui pendidikan dan kebiasaan keluarga. Dalam hal ini semua tidak dapat terlepas dari peran orang tua dalam menumbuhkan minat baca anak.
Key Word       : Minat Baca, Orang Tua.

A.  PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Saat ini minat baca masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan bagi bangsa Indonesia. Berbagai program telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Pemerintah dan masyarakat yang peduli pada kondisi minat baca, saat ini telah melakukan berbagai kegiatan yang diharapkan mampu meningkatkan apresiasi masyarakat untuk membaca, akan tetapi berbagai program tersebut belum memperoleh hasil maksimal. Untuk mewujudkan bangsa berbudaya baca, minat baca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak dini.
Kondisi masyarakat Indonesia saat ini sangat rendah minat bacanya. Ditambah lagi semakin maraknya acara televisi yang membuat orang malas membaca, hal seperti ini banyak kita jumpai di tempat – tempat umum, disana lebih banyak orang berbicara dan melihat televisi daripada membaca.
                                                                                                  
B.  RUMUSAN MASALAH

Adapun masalah yang perlu dianalisa adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sebenarnya kondisi minat baca masyarakat Indonesia ?
2. Bagaimana cara melatih membaca sejak dini ?
3. Bagaimana cara mengembangkan perpustakaan di setiap desa/kelurahan ?

C.  TUJUAN

1.      Mendeskripsikan kondisi minat baca masyarakat Indonesia.
2.      Menjabarkan cara melatih membaca sejak dini.
3.      Menjabarkan cara mengembangkan perpustakaan di setiap desa/kelurahan.                                                         
D.  MANFAAT PENELITIAN

          Suatu penelitian diharapkan dapat memberikan kemajuan bagi ilmu pengetahuan. Disamping itu, juga dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca yang membaca hasil penelitian ini.

1.      Bagi penulis:
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman tentang pengembangan minat baca masyarakat. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian pada topik yang sama.
                                                      
2.      Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam upaya peningkatan minat baca di masyarakat.

3.      Bagi Perpustakaan
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengembangan koleksi, agar nantinya dapat mempengaruhi pengembangan penggunaan koleksi.

E.   METODE PENELITIAN

            Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang ( Idianto M, 2006: 85, 86). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta gejala yang sudah diselidiki.
Adapun langkah – langkah penelitiannya sebagai berikut :
- Menyusun proposal penelitian sosial. Penyusunan proposal dilakukan sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian. Penyusunan ini terdiri dari menentukan topik yang dipilih. Setelah itu peneliti merumuskan masalah.
- Mengumpulkan data. Pengumpulan data dilaksanakan setelah proposal penelitian disetujui oleh guru pembimbing. Untuk mengumpulkan data, penulis menentukan dengan cara mencari bahan dari sumber-sumber ilmiah dalam bentuk jurnal.
- Setelah data – data terkumpul, penulis akan mengolah data tersebut dengan teknik tabulasi.
                                                                                               
F.   PEMBAHASAN

Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses membangun pemahaman dari teks yang tertulis. Membaca merupakan kegiatan yang produktif untuk dilakukan, mengingat membaca begitu penting untuk dilaksanakan dalam kehidupan menusia. Banyak manfaat yang dapat diambil kegiatan membaca, yaitu membaca penting karena dapat membuka wawasan baru, memberikan pencerahan baru pada pemikiran kita, mencerdaskan intelektual, spiritual, emosional, dan kepercayaan diri yang berpadu dengan kerendahan hati, membuat kita menjadi seorang yang mandiri dalam mencari pengetahuan, serta dapat memberikan kenikmatan tersendiri bagi jiwa. Membaca adalah sebuah wisata pikiran. Melalui membaca, kita bisa pergi ke mana saja. Tanpa dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Membaca akan memberikan kesempatan kepada kita untuk berangan-angan. Dengan demikian, mengingat akan pentingnya kegiatan membaca sebagai upaya yang sangat bermanfaat bila anak-anak sejak dini sudah diajari untuk membaca, agar nantinya dapat terbiasa. Namun perlu diingat, orang tua dalam melaksanakannya untuk tetap memperhatikan perkembangan dari anak, sehingga tidak terdapat unsur pemaksaan dalam penanamannya.

Melatih Membaca Sejak Dini
“Saat ini minat baca masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan bagi bangsa Indonesia. Berbagai program telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Pemerintah dan masyarakat yang peduli pada kondisi minat baca, saat ini telah melakukan berbagai kegiatan yang diharapkan mampu meningkatkan apresiasi masyarakat untuk membaca, akan tetapi berbagai program tersebut belum memperoleh hasil maksimal”(Kompas, 25/7/02). Untuk mewujudkan bangsa berbudaya baca, minat baca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak anak-anak. Maka bangsa ini perlu melakukan pembinaan minat baca pada anak. Minat membaca pertama kali harus ditanamkan melalui pendidikan dan kebiasaan keluarga. Dalam hal ini semua tidak dapat terlepas dari peran orang tua dalam menumbuhkan minat baca anak. Pentingnya pendidikan keluarga merupakan konsekuensi rasa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Di dalam keluarga, anak mulai mengenal hidupnya. Hal ini perlu disadari bahwa anak dilahirkan, tumbuh, dan berkembang di dalam lingkungan hingga anak melepaskan diri dari keluarga. Oleh karena itu, begitu besar pengaruh orang tua terhadap anaknya. Maka, dalam hal ini merangsang minat baca anak-anak sebagai upaya untuk melatih membaca sejak dini. Pada usia sekolah dasar, anak mulai dikenalkan dengan huruf, belajar mengeja kata dan kemudian belajar memaknai kata-kata tersebut dalam satu kesatuan kalimat yang memiliki arti. Setelah anak-anak mampu membaca, anak-anak perlu diberikan bahan bacaan yang menarik sehingga mampu menggugah minat anak untuk membaca buku. Minat baca anak perlu dipupuk dengan menyediakan buku-buku yang menarik dan representative bagi perkembangan anak sehingga minat membaca tersebut akan membentuk kebiasaan membaca. Dari kebiasaan individu ini kemudian akan berkembang menjadi budaya baca masyarakat. Akan tetapi, pembinaan minat baca anak saat ini sering terbentur dengan masalah ketersediaan sarana baca. Tidak semua anak-anak mampu mendapatkan buku yang mampu menggugah minat mereka untuk membaca. Faktor ekonomi serta minimnya kesadaran orang tua untuk menyediakan buku bagi anak menyebabkan anak-anak tidak mendapatkan buku yang dibutuhkan. Tidak tersedianya sarana baca merupakan masalah besar dalam pembinaan minat baca anak. Anak-anak tidak dapat memanjakan minat bacanya karena tidak tersedia sarana baca yang mampu menggugah minat anak untuk membaca. Padahal pembinaan minat baca anak merupakan modal dasar untuk memperbaiki kondisi minat baca masyarakat saat ini. Untuk mengatasi masalah ketersediaan sarana baca anak, dapat dilakukan dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah dapat difungsikan sebagai penyedia sarana baca cuma-cuma bagi anak-anak. Melalui koleksi yang dihimpun perpustakaan, perpustakaan sekolah mampu menumbuhkan kebiasaan membaca anak. Tetapi sangat disayangkan, perpustakaan sekolah yang dijadikan ujung tombak dalam pembinaan minat baca anak justru dalam kondisi yang memprihatinkan. Bahkan saat ini banyak sekolah dasar yang belum memiliki perpustakaan( Joko D. Muktiono.2007).
                                                                                           
Mengembangkan Perpustakaan di Setiap Desa/Kelurahan
Perpustakaan seharusnya tidak hanya ada di sekolah-sekolah saja, desa/kelurahan pun perlu diadakan perpustakaan. Penyelenggaraan perpustakaan desa/kelurahan sangat penting dalam rangka menciptakan masyarakat yang kreatif. Di Negara ini masih banyak desa/kelurahan yang belum memiliki perpustakaan yang disebabkan kurangnya dana serta kesadaran pemerintah akan pentingnya sebuah perpustakaan. Perpustakaan desa/kelurahan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan membaca guna mencerdaskan kehidupan masyarakat. Tugas pokok perpustakaan desa/kelurahan adalah melayani masyarakat dengan menyediakan bahan pustaka/bacaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani. Adapun fungsi perpustakaan desa/kelurahan yaitu, mengumpulkan, mengorganisasikan dan mendayagunakan bahan pustaka tercetak maupun terekam, mensosialisasikan manfaat jasa perpustakaan, mendekatkan buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat, menyediakan perpustakaan desa/kelurahan sebagai pusat komunikasi dan informasi, menyediakan perpustakaan desa/kelurahan sebagai tempat rekreasi dengan menyediakan bacaan hiburan sehat.
Dengan keberadaan perpustakaan desa/kelurahan tersebut, pemerintah perlu menata sistem pengelolaan perpustakaan tersebut. Sistem pengelolaan perpustakaan desa/kelurahan berarti segenap usaha pengkoordinasian segala kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan perpustakaan adalah tanggung jawab pengurus perpustakaan. Kepengurusan perpustakaan biasanya diwadahi dalam suatu organisasi. Struktur organisasi perpustakaan, tugas kepala perpustakaan adalah mengkoordinasi penyelenggaraan perpustakaan desa/kelurahan, tugas unit tata usaha adalah berhubungan dengan masalah surat menyurat, personalia keuangan, pengadaan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana perpustakaan desa/kelurahan, tugas pelayanan teknis adalah memproses atau mengolah bahan-bahan pustaka secara sistematis sesuai dengan aturan yang berlaku, tugas pelayanan pembaca adalah melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku, memberikan bimbingan membaca kepada murid-murid, serta memberikan bantuan informasi kepada siapa saja yang memerlukan khususnya masyarakat desa tersebut.
Melalui perpustakaan desa/kelurahan, masyarakat diharapkan mampu meningkatkan minat baca mereka dengan memanfaatkan waktu luang untuk membaca agar tercipta masyarakat kreatif, dinamis, produktif, dan mandiri. Membaca penting karena dapat membuka wawasan baru. Banyak hal-hal baru yang akan kita temukan dalam sebuah bacaan. Hal-hal yang belum pernah kita ketahui. Bahkan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah kita bayangkan ada(Sutarno NS.2003).

G.  PENUTUP

KESIMPULAN
            Fenomena yang terjadi, minat baca masyarakat sangat kecil, sehingga pandangan mereka sangat sempit dan sering bertindak yang kurang tepat. Untuk mengatasinya dan memajukan bangsa Indonesia, salah satunya adalah dengan membangun masyarakat cinta perpustakaan dan berwawasan luas. Dalam menempuh hal tersebut, perlu diadakan upaya-upaya yang cukup berat. Di antaranya yaitu pembangunan perpustakaan yang berdaya guna. Oleh sebab itu, pengelolaan perpustakaan harus dilakukan secara profesional, yaitu dengan koleksi bahan yang bermutu, ruangan yang bersih, tenang dan nyaman serta menarik. Selain itu, untuk menarik perhatian masyarakat dan mengembangkan pelayanan perpustakaan, dapat juga dilengkapi dengan koleksi berupa media elektronik (Kaset, VCD, jaringan internet). Jadi, untuk membangun kembali mentalitas bangsa Indonesia yang telah mendapat pengaruh budaya luar, maka masyarakat harus memiliki kemampuan dalam menyeleksi dan menyaring hal-hal yang diterima. Sehingga masyarakat harus cinta perpustakaan dan memiliki minat baca tinggi. Karena dengan masyarakat yang berpengetahuan, akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia. Selanjutnya apa yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia akan tercapai.

SARAN
Agar perpustakaan dan berbagai informasi yang tersimpan di dalamnya dapat diketahui dan dimanfaatkan masyarakat secara maksimal, maka perlu dilakukan upaya untuk memasarkan jasa tersebut. Diantaranya yaitu dengan:

1. Memperkenalkan perpustakaan agar koleksinya dapat bermanfaat bagi masyarakat atau promosi untuk mendayagunakan koleksi-koleksi perpustakaan, menegaskan peranan perpustakaan, dan mengembangkan perpustakaan.

2. Menumbuhkan minat baca masyarakat dengan memberikan kenyamanan bagi pemakai perpustakaan
( kebersihan ruang, pemenuhan koleksi dan pelayanan yang baik).

3. Pemilihan petugas perpustakaan yang ramah, peduli terhadap pemakai dan terampil serta bertanggung jawab.

4. Perpustakaan mengadakan lomba-lomba.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan semangat para anggota sekaligus untuk menarik anggota baru


H.  DAFTAR PUSTAKA

Suhadinet.wordpress.com

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0f3a.dir/doc.pdf


Joko D. Muktiono.2007. ”Pedoman Melatih Minat Baca”.Jakarta:PT Elex Media Komputindo.

Kompas, 2002

Sutarno NS.2003 “Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaaan Desa”,Perpustakaan Nasional           RI.Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.


by Dessy Kusumawardany/D1810018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar