Senin, 25 Juni 2012

Kemajuan Dalam Penelusuran Informasi



Penelusuran Informasi atau Temu kembali informasi adalah proses penemuan kembali informasi atau data yang dibutuhkan pemakai yang telah disimpan dalam suatu sistem informasi atau dalam suatu pangkalan data.
Sebelum adanya penerapan teknologi informasi, penelusuran informasi dilakukan dengan menggunakan cara-cara manual, tanpa bantuan komputer. Misalnya petugas akan mencari data tentang  SK Gubernur tentang penataan wilayah Tambaklorok; Caranya tentunya dicari dalam buku agenda, kemudian dicari dalam map atau ordner. Kalau misalnya pemakai mencari suatu judul buku atau artikel tentang sejarah kota Semarang di perpustakaan atau di pusat informasi, maka dia akan mencari melalui katalog subjek  di almari katalog. Sarana-sarana penelusuran manual yang digunakan yaitu : Katalog, Indeks, dan bibliografi.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, dan penerapannya di bidang komputer, maka  penelusuran informasi mengalami berbagai peningkatan pula. Orang tidak lagi puas dengan cara-cara tradisional mencari literatur dengan cara-cara manual, tetapi mulai mencari  sarana-sarana untuk mempercepat penelusuran yaitu dengan sarana elektronis. Sarana elektronis yang dimaksud di sini yaitu komputer dan perangkat lunak dan mungkin ditambah telephone dan modem.
Setelah perang dunia kedua ilmu  pengetahuan berkembang dengan pesat dan mengakibatkan ledakan jumlah literatur ilmiah. Demikian pula kemajuan dalam layanan informasi. Pemakai sudah tidak sabar melakukan penelusuran menggunakan cara-cara menual dengan melihat katalog dan indeks. Untuk bisa mendapatkan informasi, para ilmuwan sudah banyak yang mencari sarana penelusuran yang lebih cepat melalui komputer baik yang ada dalam Pangkalan Data Lokal, atau yang dikemas dalam bentuk CD-ROM, maupun melalui internet.atau yang dulu dikenal dengan nama Online Searching.
Jadi yang dimaksud Penelusuran Informasi secara Elektronis yaitu  penemuan kembali informasi yang dibutuhkan pemakai dalam suatu pangkalan data atau sistem informasi (baik itu perpustakaan, pusat informasi, maupun pusat dokumentasi) dengan menggunakan sarana-sarana elektronis.
            Dalam perkembangan berikutnya, ada tiga macam sarana dalam Penelusuran informasi secara elektronis, yaitu :
1.      Menggunakan Pangkalan Data Lokal
Definisi pangkalan data lokal secara mudah adalah  tempat berpangkal nya semua data yang ada di dalam lembaga informasi atau sistem informasi setempat. Jadi penelusuran dengan pangkalan data lokal berarti  menemukan kembali informasi atau data yang ada di lembaga informasi setempat, atau yang dimiliki oleh lembaga  tersebut.
2.      Menggunakan  CD-ROM
         CD-ROM singkatan dari Compact Disk Read Only Memory.  CD ROM adalah bentuk penerapan teknologi piringan optis dimana data disimpan secara digital dalam medium sekali sekali tulis. CD-ROM berdiameter 12 cm, tebal 1.2 mm. Kapasitas simpan 500-600 mega byte, atau sama dengan 1500 floppy disk, atau sama dengan 275 000 halaman.
3.      Menggunakan jaringan Wide Area Network, atau yang banyak dikenal melalui  Internet.
         Dengan adanya kemajuan teknologi informasi orang dapat mencari informasi langsung dari pusat Pembuat Pangkalan Data (Vendor) dengan bantuan komputer dan sarana telekomunikasi. Yang dimaksud dengan penelusuran terpasang adalah mencari informasi langsung ke sumber data di manapun berada dengan menggunakan telepon dan komputer serta Jaringan Perantara.   Pada awal mula penelusuran terpasang, sebelum ada internet, pencari informasi harus mengakses langsung ke Vendor/Host atau penyedia layanan jasa penelusuran terpasang seperti DIALOG, ORBIT, MEDLARS, dan sebagainya. Biaya yang diperlukan sangat mahal karena dihitung per detik, ditambah biaya penyambungan internasional.  Kini pemakai bisa lebih mudah mengakses ke pangkalan-pangkalan data tsb. karena  adanya Internet. Pemakai tidak lagi dibebani biaya penyambungan telepon internasional, tetapi dengan biaya lokal.

Dengan menggunakan sarana-sarana elektronis pekerjaan melayani pemakai untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkannya menjadi lebih cepat. Oleh karena itu pustakawan atau spesialis informasi harus mau meningkatkan diri belajar  menggunakan sarana sarana tsb. dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, atau belajar mandiri. Dengan cara ini pustakawan akan dihargai setara dengan ahli-ahli lain.

Semoga bermanfaat ya teman-teman…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar