Penelusuran
Informasi atau Temu kembali informasi adalah proses penemuan kembali informasi
atau data yang dibutuhkan pemakai yang telah disimpan dalam suatu sistem
informasi atau dalam suatu pangkalan data.
Sebelum adanya
penerapan teknologi informasi, penelusuran informasi dilakukan dengan
menggunakan cara-cara manual, tanpa bantuan komputer. Misalnya petugas akan
mencari data tentang SK Gubernur tentang
penataan wilayah Tambaklorok; Caranya tentunya dicari dalam buku agenda,
kemudian dicari dalam map atau ordner.
Kalau misalnya pemakai mencari suatu judul buku atau artikel tentang sejarah kota Semarang
di perpustakaan atau di pusat informasi, maka dia akan mencari melalui katalog
subjek di almari katalog. Sarana-sarana
penelusuran manual yang digunakan yaitu : Katalog, Indeks, dan bibliografi.
Seiring
dengan kemajuan teknologi informasi, dan penerapannya di bidang komputer,
maka penelusuran informasi mengalami
berbagai peningkatan pula. Orang tidak lagi puas dengan cara-cara tradisional
mencari literatur dengan cara-cara manual, tetapi mulai mencari sarana-sarana untuk mempercepat penelusuran
yaitu dengan sarana elektronis. Sarana elektronis yang dimaksud di sini yaitu
komputer dan perangkat lunak dan mungkin ditambah telephone dan modem.
Setelah
perang dunia kedua ilmu pengetahuan
berkembang dengan pesat dan mengakibatkan ledakan jumlah literatur ilmiah.
Demikian pula kemajuan dalam layanan informasi. Pemakai sudah tidak sabar
melakukan penelusuran menggunakan cara-cara menual dengan melihat katalog dan
indeks. Untuk bisa mendapatkan informasi, para ilmuwan sudah banyak yang
mencari sarana penelusuran yang lebih cepat melalui komputer baik yang ada
dalam Pangkalan Data Lokal, atau yang dikemas dalam bentuk CD-ROM, maupun
melalui internet.atau yang dulu dikenal dengan nama Online Searching.
Jadi yang
dimaksud Penelusuran Informasi secara Elektronis yaitu penemuan kembali informasi yang dibutuhkan
pemakai dalam suatu pangkalan data atau sistem informasi (baik itu
perpustakaan, pusat informasi, maupun pusat dokumentasi) dengan menggunakan
sarana-sarana elektronis.
Dalam perkembangan berikutnya, ada
tiga macam sarana dalam Penelusuran informasi secara elektronis, yaitu :
1. Menggunakan
Pangkalan Data Lokal
Definisi
pangkalan data lokal secara mudah adalah
tempat berpangkal nya semua data yang ada di dalam lembaga informasi
atau sistem informasi setempat. Jadi penelusuran dengan pangkalan data lokal
berarti menemukan kembali informasi atau
data yang ada di lembaga informasi setempat, atau yang dimiliki oleh
lembaga tersebut.
2. Menggunakan CD-ROM
CD-ROM singkatan dari Compact Disk Read
Only Memory. CD ROM adalah bentuk
penerapan teknologi piringan optis dimana data disimpan secara digital dalam
medium sekali sekali tulis. CD-ROM berdiameter 12 cm, tebal 1.2 mm. Kapasitas
simpan 500-600 mega byte, atau sama dengan 1500 floppy disk, atau sama dengan
275 000 halaman.
3. Menggunakan
jaringan Wide Area Network, atau yang banyak dikenal melalui Internet.
Dengan adanya kemajuan teknologi
informasi orang dapat mencari informasi langsung dari pusat Pembuat Pangkalan
Data (Vendor) dengan bantuan komputer dan sarana telekomunikasi. Yang dimaksud
dengan penelusuran terpasang adalah mencari informasi langsung ke sumber data
di manapun berada dengan menggunakan telepon dan komputer serta Jaringan
Perantara. Pada awal mula penelusuran
terpasang, sebelum ada internet, pencari informasi harus mengakses langsung ke
Vendor/Host atau penyedia layanan jasa penelusuran terpasang seperti DIALOG,
ORBIT, MEDLARS, dan sebagainya. Biaya yang diperlukan sangat mahal karena
dihitung per detik, ditambah biaya penyambungan internasional. Kini pemakai bisa lebih mudah mengakses ke
pangkalan-pangkalan data tsb. karena
adanya Internet. Pemakai tidak lagi dibebani biaya penyambungan telepon
internasional, tetapi dengan biaya lokal.
Dengan
menggunakan sarana-sarana elektronis pekerjaan melayani pemakai untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkannya menjadi lebih cepat. Oleh karena itu
pustakawan atau spesialis informasi harus mau meningkatkan diri belajar menggunakan sarana sarana tsb. dengan
mengikuti pelatihan-pelatihan, atau belajar mandiri. Dengan cara ini pustakawan
akan dihargai setara dengan ahli-ahli lain.
Semoga
bermanfaat ya teman-teman…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar