PUBLIC RELATION DAN MARKETING
PUBLIC RELATION DAN MARKETING
A. Pengertian Public Relations dan Marketing
Pengertian Public Relations
yaitu sistem manajemen dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang menekankan
pada suatu hubungan baik secara internal (antar anggota dalam perusahaan atau
organisasi) maupun eksternal (dengan pihak luar perusahaan atau organisasi,
misalnya masyarakat). Tujuan keberadaan PR dalam sebuah perusahaan adalah
menciptakan saling pengertian dan tujuan bersama antara perusahaan dan public
(masyarakat) guna nama baik suatu perusahaan atau organisasi di mata
masyarakat. Biasanya posisi PR dipegang oleh seorang Public Relations Manager
yang bertugas merencanakan dan mengembangkan komunikasi yang baik dengan
berbagai pihak, baik masyarakat maupun dengan pihak media. Seorang PR Manager
juga bertanggung jawab terhadap kelancaran komunikasi dengan berbagai pihak
tersebut guna mempertahankan citra baik suatu perusahaan atau organisasi.
Setelah mendefinisikan PR,
lantas apa pula yang dimaksud dengan Pemasaran dan apa yang membedakan antara
PR dengan Pemasaran. Marketing (Pemasaran) merupakan salah satu fungsi bisnis
yang mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi,
menetukan pasar sasaran promosi produk yang paling baik untuk dilayani, serta
menentukan produk atau jasa serta program-program yang sesuai guna melayani
pasar. Secara sederhana, Pemasaran adalah suatu proses sosial dan sistem
pengaturan di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang menguntungkan
satu sama lain.
Tujuan dari sebuah pemasaran
adalah untuk mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa (apa yang
diinginkan konsumen dan bagaimana cara pemenuhan kebutuhan tersebut) serta
mempengaruhi masyarakat sehingga produk atau jasa yang diproduksi sebuah
perusahaan dapat terjual dan menguntungkan pihak perusahaan juga masyarakat.
Konkritnya, pemasaran berupaya mempengaruhi masyarakat untuk membeli suatu
produk. Dalam pemasaran terjadi proses pemasaran yang terdiri dari analisa
peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi
pemasaran, merancang program pemasaran, mengorganisir, melaksanakan serta
mengawasi usaha pemasaran.
B. Keterkaitan Public Relations dan Marketing
(Pemasaran)
Seperti telah disinggung
sebelumnya, Pemasaran merupakan kegiatan dalam pengembangan produk yang tepat
dengan harga yang tepat, menempatkan (distribusi) produk di tempat yang tepat,
serta melakukan promosi. Semua kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat yang
menjadi sasaran dalam proses pemasaran (konsumen) dapat membeli produk yang
dihasilkan dengan biaya terjangkau, dapat dengan mudah memperoleh produknya,
serta mengetahui bahwa sebuah produk telah dikeluarkan oleh sebuah perusahaan
atau organisasi. Dalam sebuah situs blog dikatakan bahwa pemasaran hampir sama
dengan iklan, terkait dalam hal promosi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menwarkan produk yang dihasilkannya.
Dalam sebuah perusahaan PR
berfungsi membangun persepsi atau anggapan dari masyarakat. Masyarakat akan
membeli suatu produk jika produk itu dihasilkan oleh sebuah perusahaan yang
memiliki citra baik dan sudah dipercaya sejak lama oleh masyarakat. Inilah yang
menjadi tugas PR dalam membentuk opini publik guna pencitraan yang baik oleh
perusahaan sehingga menimbulkan minat dan kepercayaan dari masyarakat. Untuk
pencitraan ini PR akan melakukan sebuah proses marketing. Dalam perspektif ini,
PR menjalankan fungsi publikasi, membantu dan memperluas cakupan konsumen yang
telah direncanakan sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan. Strategi ini dapat
dilakukan dengan menggunakan iklan dan berbagai teknik komunikasi marketing
lainnya, semuanya itu masuk ke dalam satu bingkai pemasaran.
C. Perbedaan Public Relations dengan Marketing
(Pemasaran)
Sangat sulit menarik benang
merah perbedaan antara PR dan Pemasaran, bahkan terkesan tidak jelas. Kedua
bidang ini saling mempengaruhi dan sangat penting dimiliki oleh sebuah
perusahaan atau organisasi. PR dan Pemasaran menentukan sukses atau tidaknya
sebuah perusahaan. Sebagian Manager tidak begitu memahami hakekat fungsi dan
tujuan keberadaan PR dalam sebuah perusahaan. Fungsi PR dipandang hanya
merupakan sub-bagian dari fungsi marketing dan hanya menjalankan fungsi
publikasi. Pun demikian, jika kita kaji lebih dalam lagi, PR bukan hanya
sub-bagian dari fungsi marketing, namun juga menjalankan fungsi dalam
pengelolaan hubungan, baik internal maupun eksternal sebuah perusahaan demi
hasil yang dicapai secara maksimal.
Banyak orang saat ini yang
sulit membedakan antara fungsi humas dan fungsi pemasaran (marketing). Tawaran
pekerjaan untuk posisi public relations representatives, misalnya sering kali
dalam praktiknya adalah melakukan kegiatan penjualan dari rumah ke rumah (door
to doorsales representatives). Pada beberapa perusahaan kecil, pekerjaan humas,
dan pemasaran dilakukan oleh orang yang sama tanpa perlu membedakan di antara
kedua fungsi tersebut. Hal ini sering kali membingungkan. Sebagian orang bahkan
mnganggap bahwa tidak adaperbedaan di antara keduaya. Pada kenyataannya, banyak
orang yang bekerja pada bagian humas pada suat perusahaan, namun banyak sekali
menghabiskan waktu mereka untuk mendukukng tugas pemasaran. Misalnya
memperkenalkan barang atau jasa baru, mempublikasikan penggunaannya, serta ikut
serta alam menentukn strategi pemasaran.
Dalam praktiknya pekerjaan
bagian pemasaran meliputi antara lain melakukan penelitian, mendesain produk,
mengemas produk (packaging), menentukan harga (princing), melakukan promosi dan
distribusi produk. Tujuan pemasaran adalah untuk menarik dan memuaskan klien
atau pelanggan (customer) dalam jangka panjang dalam upaya mencapai tujuan
ekonomi pemasaran. Tangguang jawab utama pemasaran adalah membangun dan
mempertahankan pasar bagi barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Proses
hubungan antara perusahaan dan pelanggannya ini sering disebut dengan istilah
hubungan pemasaran atau “marketing relations” atau hubungan pelanggan atau
“costumer relations”.
Bagian pemasaran membutuhkan
publisitas media massa bagi produknya dan karenanya pemasaran membutuhkan
fungsi humas untuk melaksanakan hal ni karena biasanya orang humas lebih
mengetahui bagaimana menulis untuk media massa dan mengetahui bagaimana menangani
wartawan daripada orang pemasaran. Namun demikian, kegiatan publisitas in tetap
merupakan upaya pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan keterkaitan
pelanggan atas produk perusahaan. Dalam perspektif humas, upaya perusahaan
unntuk menarik minat konsumen atas produk perusahaan ini disebut dengan
marketing relations. Dengan demikian, marketing relations menjadikan masyarakat
konsumen, baik yang sudah pernah menggunakan produk perusahaan (customer)
ataupun belum, sebagai target. Konsep lain yang cukup sering digunakan dalam
pemasaran adalah customer relations, yatu segala kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mempertahankan konsumen yang sudah ada atau konsumen yang
sudah menjadi pelanggan tetap.
Beberapa perusahaan
menjadikan marketing relations atau customer relations sebagai salah satu
bagian dari banyak hubungan organisasi dengan khalayak lainnya, dalam hal ini
pemasaran menjadi bagian dari fungsi humas yang lebih luas. Namun organisasi
bisnis lain memandang marketing relaions sebagai hal yang lebih penting dari
bentuk hubungan lainnya. Sebagai perusahaan memandang marketing relations
sebagai hal utama bag organisasi bersangkutan. Perusahaan ini memandang
hubungan atau relasi lainnya, misalnya hubungan dengan karyawan, investor,
masyarakat sekitar, pemerintahan dan sebagainya hanya diperlukan dalam hubungan
dengan pemasaran. Pada perusahaan ini, bagian humas menjadi bawahan
(subordinasi) dan bertangguang jawab kepada bagian pemasaran. Beberapa
organisasi bisnis menjadikan bagian humas juga bertanggung jawab mengurusi
hal-hal di luar pemasaran. Misalnya’ menerima keluhan konsumen, menjelaskan
petunjuk keselamatan dan instruksi penggunaan produk serta perbaikan produk
(repair service).
Dengan pemahaman yang
demikian, sangat sulit jika kita membedakaan antara PR dan Pemasaran. Namun,
yang menjadi dasar perbedaan dari keduanya adalah pemasaran dimaksudkan untuk
suatu strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dalam hal promosi
produknya kepada masyarakat. Sedangkan PR adalah penunjang keefektifan jalannya
sebuah strategi marketing tersebut.
Contoh:
Produk Kentucky Fried Chiken atau yang lebih dikenal
dengan akronim KFC telah dikenal secara luas oleh masyarakat. Tidak ada
masyarakat yang tidak mengetahui KFC meskipun mereka belum pernah menikmati
ayam gorengnya yang renyah dan gurih. KFC bukanlah produk asli Indonesia,
melainkan produk makanan cepat saji yang berasal dari salah satu negara bagian
di Amerika, Kentucky. Kita percaya bahwa produk KFC itu enak walaupun baru
mengenalnya. Hal ini terjadi karena sistem manajemen perusahaan KFC yang baik.
Mereka menggunakan jasa PR dengan sangat maksimal dalam hal pencitraan kepada
masyarakat. Selanjutnya, PR melakukan fungsi publikasi yang menjadi sub-bagian
dari fungsi marketing guna mempromosikan produk kepada masyarakat. PR memasang
iklan di berbagai media massa; cetak maupun elektronik, yang kesemuanya itu
dapat diakses/dilihat oleh masyarakat. Iklan atau promosi yang dilakukan oleh
manajemen KFC berupaya mempengaruhi masyarakat untuk mencoba dan membeli produk
KFC. “Jagonya Ayam” merupakan slogan KFC yang mampu mempengaruhi publik. Hasil
yang diperoleh KFC dapat kita lihat pada kenyataannya saat ini. Produk KFC
dikonsumsi dan dipercaya oleh masyarakat sebagai produk ayam goreng yang gurih,
renyah, dan enak melebihi ayam goreng yang dimasak di rumah sendiri, meskipun
belum ada jaminan bahwa produk KFC tersebut halal.
Dari contoh singkat di atas, dapat dilihat bahwa PR
dan Pemasaran saling mempengaruhi satu sama lainnya. Kedua posisi ini tidak
dapat dipisahkan mengingat hasil yang ingin dicapai sebuah perusahaan karena
Public Relations mampu melakukan fungsi marketing (pemasaran) yang lebih
efektif.
Referensi:
Prof. Dr. Onong Uchjana Effendy, M.A. 2002. Dinamika
Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Drs. Suryadi. 2007. Strategi Mengelola Public
Relations Organisasi. Jakarta: EDSA Mahkota.
Morissan, M.A. 2008. Manajemen public Relations:
Stratergi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar